Sabtu, 22 Oktober 2016

JALUR PERTANDINGAN DALAM HIDUP

2 Timotius 2:1-7
Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya. Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

Atlit adalah olahragawan yang melatih tubuhnya sedemikian rupa untuk mempunyai kemampuan  olahragawan di atas rata-rata. Kita harusnya lebih dari atlit sebab kita mengejar mahkota kehidupan.
Atlit hanya bisa menang kalau dia mengikuti peraturan olaraga. Sedangkan kita anak Tuhan justru seringkali lebih memilih santai dan tidak tahu peraturan pertandingan kehidupan.

Jika iblis tidak bisa membawa kita masuk neraka, iblis akan mencoba membunuh kita lebih awal, atau jika tidak bisa pun, iblis akan mencuri sesuatu dari hidup kita.

Setiap kita anak Tuhan punya gelanggang pertandingan masing-masing. Jadi setiap kita tidak bisa untuk saling dibandingkan. Bukan berarti jika kita tidak berkotbah atau pelayanan mimbar, kita dituntut lebih ringan. Setiap kita perlu berlomba untuk menang, bukan sekedar berbaris masuk surga.

Kita perlu punya strategi untuk menang. Kita adalah apa yang kita makan. Kita harus bijak memilih mendengarkan apa kata orang, curhatan orang. Jika kita tidak bijak, kita akan memgisi hidup kita dengan sampah.

Jika hidup kita adalah sebuah marathon, sebuah pertandingan, di KM berapakah kita? Jika kita hari ini penuh sampah, bagaimana kita bisa menang?

2 Timotius 4:6-8
Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Many people live, but not so who alive.

Amsal 4:18-27
Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung. Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu. Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.

Untuk kita tetap perlu ada di jalur pertandingan, kita perlu tahu peraturan pertandingan kehidupan kita. Peraturan bagi mata, telinga, lidah bibir, dan seluruh tubuh untuk kita tetap di pertandingan.

Ada 3 hal yang penting diketahui seorang atlit
1. Jarak
Kita sedang berlomba secara sprint atau secara marathon.
2. Direction
Arah perlombaan kita harus jelas, kemana kita harus berlari. Atlit tahu kapan dia berlomba dan apa yang perlu dipersiapkan.

Dadu di tangan kita. Kita perlu melemparkan dadunya. Tuhan yang menentukan berapa angka yang muncul.

Tanpa arah adalah arah menuju kegagalan. 

3. Duration
Kita perlu tahu bahwa waktu adalah kasih karunia. Ketika kita kembali sudah tidak ada yang menunggu, waktunya sudah habis.

You get back right up when you fall, don’t waste the time. Time is grace. 

Ibrani 3:16-19
siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun?Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.

Ketidaktaatan membuat kita keluar dari rencana Allah. Kita tidak pernah tahu kapan setan menangkap kita saat kita keluar jalur.

1 Yohanes 2:15-17
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

1. Hawa nafsu daging
2. Keinginan mata
3. Keangkuhan hidup

Tanda-tanda kita sudah keluar dari jalur pertandingan :
1. Kehilangan kasih mula-mula
2. Kehilangan damai sejahtera

Cara kita kembali :
1. Temukan lokasi permasalahannya, introspeksi diri kita
2. Selesaikan permasalahannya
3. Langsung bangkit kembali ketika jatuh

BY PHILIP MANTOFA

Tidak ada komentar: