Sabtu, 14 Mei 2016

LIHATLAH SEMUT DAN BELAJARLAH DARINYA

Semua sudah pernah lihat semut? Amsal 30:24-25, Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan: semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas. Tuhan ajarkan, ayo belajar dari semut yang kecil, suatu kumpulan yang besar. Kalau Tuhan suruh kita belajar dari sesuatu yang kecil dan lemah, berarti ada sesuatu yang berharga dari semut. Kumpulan semut ini mempersiapkan makanannya pada waktu musim panas. Mereka tahu satu kali kelak akan terjadi musim dingin, musim hujan. Untuk itu mereka mempersiapkan diri supaya nanti pada musim dingin atau musim hujan mereka tidak mengalami kelaparan karena mereka sudah bekerja pada musim panas, mereka membekali diri dengan makanan. Tuhan katakan, selama masih musim panas, selama kita masih kuat dan sehat, selama masih kita bisa membaca firman Tuhan, mata kita masih terang, selama mulut kita masih bisa memuji Tuhan, selama kita masih berdoa, Tuhan bilang, ayo lakukan!

Selama Saudara masih kuat, ayo melayani Tuhan. Jangan nanti sudah ada di ICU, selang di mana-mana, baru katakan mau melayani Tuhan. Selama masih bisa, selama masih musim panas, ayo terus mencari Tuhan. Tuhan menghargai Saudara yang datang pagi-pagi ini untuk beribadah, bahkan saya tahu ada yang datang dari tempat-tempat yang jauh datang ke tempat ini untuk mencari Tuhan. Saya percaya, sesuai dengan janji Tuhan, Saudara yang mencari Tuhan pasti akan diberkati berlimpah-limpah. Mari, selama masih bisa, kita simpan terus, kita tambah-tambahkan terus firman Tuhan dalam diri kita.

Semut mempersiapkan makanannya selama musim panas. Saya mau menekankan pada kata kuncinya, yaitu "persiapan"! Lakukan persiapan Saudara, sebentar lagi Tuhan akan datang kembali. Selama ada musim panas, selama Saudara masih kuat, ayo persiapkan dengan baik, nanti ada waktunya kita tidak bisa persiapkan lagi.

Sekarang masih diberitakan terus mengenai firman Tuhan oleh hamba-hamba Tuhan. Saat ini sungguh mudah untuk mendapatkan buku-buku rohani, Alkitab, di mana-mana semuanya mudah dibeli. Tapi dengar, ada satu kali kelak di mana mungkin Saudara tidak akan ketemu ini lagi. Saudara tidak bisa dengar lagi firman Tuhan, karena situasinya sudah ditutup. Saat itu kita tidak punya kesempatan lagi untuk mengisi tabungan rohani kita karena sudah tertutup kesempatan itu. Tapi waktu Saudara bersiap dengan makanan rohani sebanyak-banyaknya. Saat nanti itu ditutup, seperti 5 wanita yang bijaksana, kita sudah siap karena telah memiliki cadangan minyaknya.

Mari isi terus tabungan rohani Saudara lebih lagi sambil menunggu Tuhan datang menjemput gereja-Nya.

Kalau saat ini kita lihat di televisi dan majalah, bank berlomba-lomba menawarkan bunga yang tinggi kepada orang-orang yang punya uang. Mereka berlomba-lomba untuk merebut hati orang menabung di bank mereka. Akhirnya ada yang menabung di mana-mana sampai lupa menabur.

Tuhan katakan, Matius 6:19-21, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Kalau harta kita ada di dunia ini maka hati kita juga ada di dunia ini. Saat sangkakala itu berbunyi, telinga kita tidak bisa dengar karena hati kita ada di dunia ini.

Kalau kita melihat yang sedang mempersiapkan pernikahannya, itu adalah masa persiapannya yang luar biasa. Mulai dari mempersiapkan tempat yang pas untuk resepsi, pager ayunya, kuenya, hingga undangannya. Kita mempersiapkan hal-hal seperti itu.

Tapi saya sedih karena ada dari pasangan-pasangan yang mau menikah itu lebih fokus pada hal-hal resepsi, pada hal-hal pesta pernikahan. Mereka lupa ada sesuatu yang lebih penting daripada resepsi itu sendiri, yaitu pemberkatan dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Ada pasangan yang lupa bahwa ini penting.

Perjalanan hidup kita sebagai orang percaya harus dimulai dari hal-hal rohani terlebih dahulu. Kita harus diberkati lebih dahulu. Lebih penting diberkati lebih dahulu, itu yang harus dipersiapkan lebih dahulu. Ada yang ngomel karena harus ikut aturan gereja begini-begitu, padahal itu adalah pembekalan rohani yang penting mengenai makna sebagai suami istri. Pasangan yang akan menikah dibekali dengan cara ikut Bimbingan Pranikah (BPN) dan konseling oleh hamba-hamba Tuhan, dengan maksud supaya mereka mengerti dan dipulihkan. Dari situ, gereja berharap bahwa setiap pasangan yang diberkati itu sudah mengerti, dan ada bekal yang cukup dalam bahtera pernikahan mereka.

Kadang ada pasangan yang memaksa gereja untuk menikah pada tanggal-tanggal tertentu karena satu dan lain hal. Kalau tidak ada masalah dengan kedua pasangan itu tidak apa-apa, tapi seringkali ada hal-hal yang perlu dibereskan terlebih dahulu, perlu dipulihkan terlebih dahulu dari diri kedua pasangan tersebut.

Waktu pemberkatan, sesungguhnya Tuhan sedang memberikan isi kepada kedua pasangan. Ilustrasinya, kalau orang mau berangkat dalam perjalanan tentu mengisi dulu penuh tanki bensinnya. Tuhan juga sangat tahu berapa panjang perjalanan rumah tangga Saudara. Tuhan isi dulu tanki-tanki rohani suami dan istri untuk bisa menjalani perjalanan bahtera rumah tangga itu. Saudara yang mau menikah, persiapkan terlebih dahulu persiapan rohani, supaya perjalanan Saudara menjadi berhasil dan beruntung.

Ayo sepanjang kita masih kuat, selama masih musim panas, lakukan persiapan-persiapan kita lebih sungguh-sungguh lagi agar waktu Tuhan datang, kita memiliki bekal yang cukup.

Tidak ada komentar: